Blogroll


Blog News

About Us

Newsletter

Social Share Icons

Featured

Featured
Showing posts with label Cisco. Show all posts
Showing posts with label Cisco. Show all posts

Thursday, August 16, 2018

Simulasi VoIP pada sebuah jaringan LAN di Cisco Packet Tracer

Assalamu’alaikum Wr.Wb

A. PENDAHULUAN

Pada kali ini saya akan ngepost tentang simulasi teknologi VoIP ( Voice over Internet Protocol ). Dan langsung saja berikut pembahasannya.

B. PENGERTIAN



Voice over Internet Protocol ( Voice over IP , VoIP dan IP telephony ) adalah metodologi dan kelompok teknologi untuk penyampaian komunikasi suara dan sesi multimedia melalui jaringan Internet Protocol (IP), seperti Internet . Istilah telepon Internet , telepon broadband , dan layanan telepon broadband secara khusus mengacu pada penyediaan layanan komunikasi (voice, fax , SMS , pesan suara) melalui Internet publik, bukan melalui jaringan telepon umum.

C. LATAR BELAKANG


Mensimulasikan teknologi VoIP untuk komunikasi di kantor dengan cisco packet tracer.

D. MAKSUD DAN TUJUAN


a. maksud
Menjelaskan dan mensimulasikan teknologi VoIP di kantor menggunakan cisco packet tracer.

b. tujuan
- Agar mengerti dan paham konsep dari VoIP.
- Agar dapat mengkonfigurasikan dan mensimulasikan teknologi VoIP dengan cisco packet tracer.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN
- Dapat memahami konsep dari teknologi VoIP.
- Dapat mensimulasikan teknologi VoIP menggunakan cisco packet tracer.

F. ALAT DAN BAHAN
- Laptop / PC
- Cisco Packet Tracer

G. WAKTU PELAKSANAAN

20 – 30 Menit

H. PEMBAHASAN


1. Buka cisco packet tracernya. Dan buat lah topologi seperti berikut atau sesui keinginan. Gunakan router 2811 karena khusus router tersebut bisa membuat layanan VoIP.

topologi VoIP

2. Konfigurasi interface fa0/0 dirouter

Router(config)#int fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#ex
Router(config)#

3. Buat dhcp pool di router

Router(config)#ip dhcp pool DHCP-VOIP
Router(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.10.1
Router(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.10.1
Router(dhcp-config)#ex
Router(config)#
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.10.10 192.168.10.20

4. Kemudian konfigurasi telephony service

Router(config)#telephony-service
Router(config-telephony)#max-ephones 3
Router(config-telephony)#max-dn 3
Router(config-telephony)#ip source-address 192.168.10.1 port 2000
Router(config-telephony)#auto assign 1 to 4
Router(config-telephony)#ex
Router(config)#

5. Lalu konfigurasi interface vlan 1 di switch

Switch(config)#int range fastEthernet 0/1-4
Switch(config-if-range)#switchport mode access
Switch(config-if-range)#switchport voice vlan 1
Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

6. Konfigurasi di router kembali untuk menset setiap Ephone yang terhubung

Router(config)#ephone-dn 1
Router(config-ephone-dn)#number 1111
Router(config-ephone-dn)#ephone-dn 2
Router(config-ephone-dn)#number 2222
Router(config-ephone-dn)#ephone-dn 3
Router(config-ephone-dn)#number 3333
Router(config-ephone-dn)#ex
Router(config)#

7. Lalu kita pasang port di setiap IP Phonenya dengan cara klik IP Phonenya lalu ke menu physical, dan drag n drop kabel power ke lubang powernya.

pemasangan power IP Phone





8. Setelah kabel power dipasang maka warna port interfacenya akan berubah menjadi warna hijau yang sebelumnya berwarna merah. Dan lakukan hal serupa pada IP Phone 1 dan 2.

9. Setelah yang sebelumnya dibuatkan dhcp pool dan telephony service di router, maka pastikan setiap IP Phone sudah mendapatkan number atau nomor yang sebelumnya telah di konfigurasi. Cek di menu GUI nya.

IP Phone2
IP Phone1














IP Phone2

10. Setelah masing – masing IP Phone mendapatkan numbernya, kita coba telfon IP Phone satu ke IP Phone lainnya. caranya kemenu GUI dan masukkan numbernya.

Ip phone2 memanggil ip phone1


11. jika berhasil maka IP Phone yang dituju pada lampu indikatornya akan berkedip – kedip.



12. Dan jika di klik telephonenya maka IP Phone tersebut akan saling terhubung atau connected.


kedua ip phone saling connect

13. Dan setiap reangkat bisa saling berkomunikasi antara IP Phone0, IP Phone1, dan IP Phone2 .

I. KESIMPULAN


Dengan topologi yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa masing – masing IP Phone akan saling berkomunikasi suara.

J. REFERENSI

eBook Cisco

Sekian pembahasan kali ini dan yang dapat saya sharingkan. Semoga bermanfaat.
Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb


Read more ...

Tuesday, August 14, 2018

Membangun Simulasi VTP di Switch Dengan Cisco Packet Tracer

Assalamu’alaikum W.Wb

A. PENDAHULUAN

Pada kali ini saya akan ngepost tentang VTP. Dan langsung saja berikut pembahasannya.

B. PENGERTIAN



Pengertian VTP

VTP adalah suatu metode dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN , khususnya ke VLAN . VLAN Trunking Protocol ( VTP ) merupakan fitur layer 2 yang terdapat pada jajaran switch cisco catalyst , yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network ( VLAN ).

Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun.

Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco anata lain yaitu VTP mode server, VTP mode client, dan VTP mode transparent.

1. Mode server.

    VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.


2. Mode client.

    VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.


3. Mode transparent.

    switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.

C. LATAR BELAKANG

Merancang dan mensimulasikan teknologi VTP pada switch di cisco packet tracer.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

a. maksud
Memberikan penjelasan dan konfigurasi VTP pada switch di cisco packet tracer.

b. tujuan
Agar pembaca paham dan dapat mengkonfigurasikan teknologi VTP di switch.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

- Mampu memahami tentang konsep VTP.
- Mampu membuat serta mengkonfigurasikan VTP di switch menggunakan cisco packet tracer.

F. ALAT DAN BAHAN

- Laptop / PC
- Cisco Packet Tracer

G. WAKTU PELAKSANAAN
20 – 30 Menit pemahaman serta konfigurasinya .

H. PEMBAHASAN

1. Buka Cisco Packet Tracernya. Dan buat topologi seperti berikut ini.

topologi vtp

2. Pada kasus gambar diatas, Saya membuat 4 Switch dan pada switch0 →  VTP mode Server, switch1 → VTP mode Client, switch2 → VTP mode Transparent, dan switch3 → VTP mode Server.

3. konfigurasi mode trunk di masing – masing interface pada setiap switch. Perintahnya seperti berikut :

- Mode trunk di switch0

Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

Switch(config-if)#ex
Switch(config)#

- Mode trunk diswitch1

Switch(config)#int range fa0/1-2
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk

Switch(config-if-range)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

- Mode trunk diswitch2

Switch(config)#int range fa0/1-2
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk

Switch(config-if-range)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

- Mode trunk diswitch3

Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#

4. Kemudian beri IP untuk setiap switch di interface VLAN 1. Ikuti perintahnya seperti berikut :

- konfigurasi switch0

Switch(config)#int vlan 1
Switch(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown

Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up

Switch(config-if)#ex
Switch(config)#

- Konfigurasi diswitch1

Switch(config)#int vlan 1
Switch(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown

Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up

Switch(config-if)#ex
Switch(config)#

- Konfigurasi diswitch2

Switch(config)#int vlan 1
Switch(config-if)#ip address 20.20.20.3 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown

Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up

Switch(config-if)#ex
Switch(config)#

- Konfigurasi diswitch3

Switch(config)#int vlan 1
Switch(config-if)#ip address 20.20.20.4 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown

Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up

Switch(config-if)#ex
Switch(config)#
5. Setelah itu, konfigurasi VTP sesuai dengan topologi. Sebagai contoh saya beri nama domainnya cisco dan passwordnya ccna. INGAT !! domain dan passwordnya harus sama di setiap switch. Perintahnya sebagai berikut :

- Konfigurasi switch0

Switch(config)#vtp mode server
Device mode already VTP SERVER.
Switch(config)#vtp domain cisco
Changing VTP domain name from NULL to cisco
Switch(config)#vtp password ccna
Setting device VLAN database password to ccna
Switch(config)#

- Konfigurasi switch1

Switch(config)#vtp mode client
Setting device to VTP CLIENT mode.
Switch(config)#vtp domain cisco
Domain name already set to cisco.
Switch(config)#vtp password ccna
Setting device VLAN database password to ccna
Switch(config)#

- Konfigurasi switch2

Switch(config)#vtp mode transparent
Setting device to VTP TRANSPARENT mode.
Switch(config)#vtp domain cisco
Changing VTP domain name from NULL to cisco
Switch(config)#vtp password ccna
Setting device VLAN database password to ccna
Switch(config)#

- Konfigurasi switch3

Switch(config)#vtp mode server
Device mode already VTP SERVER.
Switch(config)#vtp domain cisco
Changing VTP domain name from NULL to cisco
Switch(config)#vtp password ccna
Setting device VLAN database password to ccna
Switch(config)#

6. Setelah membuat VTP di masing – masing switch, langkah selanjutnya yaitu membuat Vlan untuk setiap switch. Namun ada catatan untuk switch yang bermode Client tidak bisa membuat Vlan.
Perintahnya seperti berikut :

- Konfigurasi switch0

Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name VLAN-A
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#

- Konfigurasi switch1


Switch(config)#vlan 20
VTP VLAN configuration not allowed when device is in CLIENT mode.
Switch(config)#
switch mode client tidak bisa membuat vlan

- Konfigurasi switch2

Switch(config)#vlan 30
Switch(config-vlan)#name VLAN-C
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#


- Konfigurasi switch3

Switch(config)#vlan 40
Switch(config-vlan)#name VLAN-D
Switch(config-vlan)#ex
Switch(config)#


kemudian cek di vlan table. Semua switch dapat membuat vlan kecuali yang ber mode client. Selanjutnya kita lakukan verifikasi , dengan cara lihat jumlah vlan yang ada di setiap switch, jika berhasil maka semua switch kecuali switch yang ber mode tranpsarent akan memiliki jumlah vlan yang sama.

cek vlan table di switch0

cek vlan table di switch3


Namun untuk jumlah vlan yang ada di switch mode transparent hanya satu vlan yaitu vlan yang dibuatnya sendiri. Dan vlan ini tidak disebar ke switch lain, makanya kita tidak melihat VLAN-C atau vlan dari switch 2 pada vlan table di switch0.
cek vlan table di switch2







7. Dan berikut pernyataan tentang mode VTP.



I. KESIMPULAN

Berdasarkan topologi dan konsep diatas dapat disimpulkan bahwa switch mode Client akan otomatis menerima dan membuat Vlannya sendiri dari Switch mode Server. Dan switch dengan mode Transparent tidak menerima Vlan dari swtch mode Server melainkan ia membuat Vlannya sendiri.

J.REFERENSI

eBook Cisco

Sekian pembahasan dari saya semoga bermanfaat. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Read more ...

Monday, August 13, 2018

Simulasi Routing Dynamic EIGRP Di Cisco Packet Tracer

Assalamu'alaikum Wr.Wb

A. PENDAHULUAN

Pada kali ini saya akan membahas tentang routing dynamic menggunakan protoccol eigrp. Langsung saja berikut pembahasannya.

B. PENGERTIAN

 Enhanced Interior Gateway Routing Protocol ( EIGRP ) adalah sebuah protocol proprietary (milik) Cisco yang bekerja pada router Cisco dan pada prosesor prosesor route internal yang terdapat pada switch layer core dan switch layer distributor Cisco.

Enhanced IGRP ( EIGRP ) adalah sebuah protocol distance-vector yang classless dan yang sudah ditingkatkan (enhanced), yang memberikan kita keunggulan yang nyata dibandingkan protocol propriertary Cisco lainnya, yaitu Interior Gateway Routing Protocol ( IGRP). Inilah pada dasarnya mengapa ia disebut Enhanced IGRP.

EIGRP menggunakan 4 teknologi kunci yang berkombinasi untuk membedakan EIGRP dengan protokol routing yang lainnya:  neighbor discovery/recovery, reliable transport protocol (RTP), DUAL finitestate machine, dan protocol-dependent modules.

1. Neighbor discovery/recovery
- Menggunakan paket hello antar neighbor.

2. Reliable Transport Protocol (RTP)
- Pengiriman paket yang terjamin dan terurut kepada semua neighbor.

3. DUAL finite-state machine
- Memilih jalur dengan cost paling rendah dan bebas looping untuk mencapai destination.
- Protocol-dependent module (PDM)
- EIGRP dapat mendukung IP, AppleTalk, dan Novell NetWare.
- Setiap protokol disediakan modul EIGRP tersendiri dan beroperasi tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.

Kelebihan
- melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
- memerlukan lebih sedikit memori dan proses
- memerlukan fitur loopavoidance

Kekurangan
- Hanya untuk Router Cisco

C. LATAR BELAKANG

Membuat mengimplementasikan simulasi routing eigrp dengan cisco packet tracer.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

a. maksud
- Merancang dan membangun jaringan dengan teknologi routing eigrp. Serta memahami konsep routing eigrp di cisco packet tracer.

b. tujuan
- Agar dapat memahami dan membangun simulasi routing dynamic eigrp di cisco packet tracer.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

- Agar dapat memahami konsep serta cara kerja routing dynamic eigrp.
- Agar dapat membangun ataupun mensimulasikan routing eigrp pada cisco packet tracer.

F. ALAT DAN BAHAN

- laptop/PC
- Cisco Packet Tracer

G. WAKTU PELAKSANAAN

15 - 20 Menit

H. PEMBAHASAN

1. Buka aplikasi cisco packet tracernya. Lalu buat topologi seperti berikut .


topologi eigrp


2. konfigurasi di Router A.

int g0/0 :

RouterA(config)#int gigabitEthernet 0/0
RouterA(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
RouterA(config-if)#no shutdown

RouterA(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

RouterA(config-if)#ex
RouterA(config)#

int se0/0/0

RouterA(config)#int serial 0/0/0
RouterA(config-if)#ip address 11.11.11.1 255.255.255.252
RouterA(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down
RouterA(config-if)#ex
RouterA(config)#

3. Konfigurasi di Router B.

int g0/0

RouterB(config)#int gigabitEthernet 0/0
RouterB(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
RouterB(config-if)#no shutdown

RouterB(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

RouterB(config-if)#ex
RouterB(config)#

int se0/0/0

RouterB(config)#int serial 0/0/0
RouterB(config-if)#ip address 11.11.11.2 255.255.255.252
RouterB(config-if)#no shutdown

RouterB(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to up

RouterB(config-if)#ex
RouterB(config)#

int se0/0/1

RouterB(config)#int serial 0/0/1
RouterB(config-if)#ip address 12.12.12.2 255.255.255.252
RouterB(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to down
RouterB(config-if)#ex
RouterB(config)#

4. Konfigurasi di Router C.

int g0/0

RouterC(config)#int gigabitEthernet 0/0
RouterC(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0
RouterC(config-if)#no shutdown

RouterC(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

RouterC(config-if)#ex
RouterC(config)#

int se0/0/0

RouterC(config)#int serial 0/0/0
RouterC(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.252
RouterC(config-if)#no shutdown

RouterC(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to up

RouterC(config-if)#ex
RouterC(config)#

5. beri alamat IP di masing -masing PC.
6. PC0 sebagai berikut.

beri ip PC0

7. PC1 sebagai berikut.

beri ip  PC1


8. PC2 sebagai berikut.

beri ip PC2


9. PC3 sebagai berikut.

beri ip PC3


10. PC4 sebagai berikut.

beri ip PC4


11. PC5 sebagai berikut.


beri ip PC5

12. Dengan demikian masing - masing PC hanya dapat berkomunikasi yang satu network atau satu dalam jaringan LAN. Untuk itu, agar PC yang berbeda network dapat saling berkomunikasi diperlukan routing. Nah disini saya akan mencoba mensimulasikan routing dengan protokol eigrp. Berikut langkah - langkah konfigurasinya.

13. lakukan konfigurasi routing eigrp dimasing - masing router.
14. konfigurasi di Router A. Tambahkan networknya

RouterA(config)#router eigrp 10
RouterA(config-router)#network 192.168.10.0
RouterA(config-router)#network 11.11.11.0
RouterA(config-router)#no auto-summary
RouterA(config-router)#ex
RouterA(config)#

15. konfigurasi di router B. Tambahkan networknya

RouterB(config)#router eigrp 10
RouterB(config-router)#network 192.168.20.0
RouterB(config-router)#network 11.11.11.0
%DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP 10: Neighbor 11.11.11.1 (Serial0/0/0) is up: new adjacency

RouterB(config-router)#network 12.12.12.0
RouterB(config-router)#no auto-summary
RouterB(config-router)#ex
RouterB(config)#

16. konfigurasi di router C. Tambahkan networknya

RouterC(config)#router eigrp 10
RouterC(config-router)#network 192.168.30.0
RouterC(config-router)#network 12.12.12.0
RouterC(config-router)#
%DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP 10: Neighbor 12.12.12.2 (Serial0/0/0) is up: new adjacency

RouterC(config-router)#ex
RouterC(config)#

17. Setelah membuat routing dimasing - masing network, selanjutnya cek routing table masing - masing router.
18. Routing table Router A. Flag " D " pada routing table menandakan " dynamic " yang telah kita buat tadi.

cek routing table di router A


19. Kemudian tes ping di salah satu PC. tes ping dengan alamat IP yang berbeda network. Jika berhasil maka akan reply.

tes ping di PC0

20. Dengan ini PC yang berbeda network akan saling berkomunikasi atau bertukar data dengan teknologi routing dynamic eigrp.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan topologi dan konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa PC yang berbeda network akan saling berkomunikasi dengan teknologi routing dynamic eigrp. Dan pada routing table, router akan otomatis menambahkan network yang dituju atau destination tanpa kita mengisi secara manual.

J. REFERENSI

eBook Cisco

Sekian pembahasan tentang routing dynamic eigrp semoga bermanfaat. Terima Kasih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Read more ...

Saturday, August 11, 2018

Pengertian Dan Macam-macam Dynamic Routing Di Cisco Packet Tracer


Assalamu'alaikum Wr.Wb


A. PENDAHULUAN


Pada kali ini saya akan membahas tentang seputar routing. Namun kali ini akan saya bahas tentang Dynamic routing. Apa itu dynamic routing ? berikut pembahasannya.

B. PENGERTIAN

Routing dynamic adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat routing yang baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router.

C. LATAR BELAKANG

Menjelaskan dan memahami apa itu routing dynamic

D.MAKSUD DAN TUJUAN


a. maksud
- Menjelaskan tentang routing dynamic

b. tujuan
- Agar mengerti dan memahami routing dynamic serta macam-macamnya

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Mengerti dan paham tentang konsep dan macam-macam routing dynamic

F. ALAT DAN BAHAN

- laptop
- modul cisco

G. WAKTU PELAKSANAAN

20 - 30 menit untuk memahami

H. PEMBAHASAN


Routing dynamic adalah sebuah teknologi yang memungkinkan router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router.

Dynamic routing besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain. Kemampuan inilah yang membuat routing dinamik mampu beradaptasi terhadap perubahan topologi jaringan secara logical. Beberapa contoh routing dynamic yang bisa digunakan dalam jaringan internal suatu perusahaan yaitu RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP. Dalam prakteknya, masing-masing routing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga perlu banyak pertimbangan yang baru dipikirkan agar bisa sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pemborosan biaya dan pengembangan jaringan di kemudian hari.

Kelebihan Dan Kekurangan Dynamic Routing

Adapun keuntungan dynamic routing adalah sebagai berikut :

1. Cocok untuk area besar/luas
2. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
4. Router secara otomatis berbagi informasi
5. Routing table dibuat secara dinamik
6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
7. Administrator tidak ikut campur tangan


Sedangkan kelemahan dynamic routing adalah sebagai berikut :

1.Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu.
2.Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.


A. Pengertian Routing protokol

Routing protokol  adalah berbeda dengan router protokol. Routing protokol adalah komunikasi antara router. Routing protokol mengijinkan router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki tabel routingnya. Ada beberapa dynamic routing untuk IP.

  Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis antara lain :

1. RIP (Routing Information Protocol)

Karakteristik atau ciri-ciri :

– menggunakan algoritma distance vector
– Routing protokol distance vector
– Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
– Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang

RIP merupakan routing protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default. RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. RIPv1 (RIP versi 1)

ciri-ciri :

- Hanya mendukung routing classfull
– Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
– Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– Perbaikan routing broadcast
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik


Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:

1. Distance Vector Routing Protocol.
2. Menggunakan metric yaitu hop count
3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7. Menjalankan auto summary secara default
8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 11. tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11. Mempunyai AD 120

b. RIPv2 (RIP versi 2)

ciri-ciri :

– Mendukung routing classfull dan routing classless
– Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
– Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
– Perbaikan routing multicast

Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.

karakteristik :
– Distance Vector Routing Protocol
– Metric berupa hop count
– Max hop count adalah 15
– Menggunakan port 520
– Menjalankan auto summary secara default

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

karateristik dan ciri-ciri :

– Menggunakan algoritma distance vector
– Protokol routing distance vector
– Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
– Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik

 Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
 Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.

 3. OSPF (Open Short Path First)

karakteristik dan ciri-ciri :

– Menggunakan algoritma link-state
– Protokol routing link-state
– Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
– Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
– Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan

    OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.

 4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

karakteristik dan ciri-ciri :

– Menggunakan algoritma advanced distance vector
– Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
– Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
– Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
– Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek

    Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.


 5. BGP (Border Gateway Protocol)

karakteristik dan ciri-ciri :

– Menggunakan routing protokol distance vector
– Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
– Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system

    BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.

I. KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya adalah dynamic routing atau routing dynamic yaitu sebuah teknologi yang diterapkan dan dikonfigurasikan pada router yang memungkinkan router menentukan rute atau jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai konfigurasi yang dibuat untuk menghubungkan network yang berbeda. Dan routing dynamic ada lima protocol yang dapat digunakan yaitu RIP (Routing Information Protocol) ada 2 macam 1.RIPv1 dan 2.RIPv2, IGRP(Interior Gateway Routing Protocol), OSPF (Open Short Path First), EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol), dan BGP (Border Gateway Protocol).

J. REFERENSI

Trainer cisco :
- Mas Fatchurohman
- Mas Budiman
- eBook Cisco

Sekian pembahasan kali ini semoga bermanfaat. Terima Kasih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Read more ...

Friday, August 10, 2018

Simulasi Static Routing Di Cisco Packet Tracer

Assalamu'alaikum Wr.Wb

A. PENDAHULUAN

Pada kali ini, saya akan ngepost tentang static routing di cisco packet tracer. Apa itu static routing ? Berikut pembahasannya.

B. PENGERTIAN

Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.

Sebenarnya ada 2 cara untuk melakukan routing, yaitu mode statis dan mode dinamis , jika dalam mode statis, administrator harus menginput manual table routing , sehingga jika suatu saat gateway routing berubah maka administrator harus mengupdate table routing secara manual. Kali ini admin akan membahas tentang routing static pada aplikasi cisco packet tracer .

C. LATAR BELAKAN G

Membuat static routing di cisco packet tracer.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

a. maksud
Melakukan static routing pada cisco packet tracer.
b. tujuan
Agar jaringan network yang berbeda dapat berkomunikasi atau bertukar data.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Mengerti dan dapat menerapkan konsep static routing pada sebuah jaringan  disekolah maupun warnet.

F. ALAT DAN BAHAN

- laptop/PC
- cisco packet tracer ( kalau belum punya silahkan download di situs resminya cisco )

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

10 - 15 menit

H. PEMBAHASAN

1. Buka cisco packet tracernya, lalu buat sebuah topologi seperti dibawah ini.


2. konfigurasi di router 1

- interface gig0/0

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int gigabitEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#ex
Router(config)#

- interface se0/0/0

Router1(config)#interface serial 0/0/0
Router1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
Router1(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down
Router1(config-if)#
Router1(config-if)#ex
Router1(config)#

3. konfigurasi di router 2

- interface gig0/0

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#ex
Router(config)#

- interface se0/0/0

Router2(config)#interface serial 0/0/0
Router2(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
Router2(config-if)#no shutdown

Router2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/0, changed state to up

Router2(config-if)#ex
Router2(config)#

4. konfigurasi routing di router 1
- ip route ( P network tujuan ) ( subnetmask IP tujuan ) ( next hop / gateway yang menghubungkan antar network ).

Router1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2

5. konfigurasi routing di router 2

Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1

6. lalu beri IP di PC0 seperti berikut ini

ip pc0

7. kemudian beri juga ip di pc1 seperti berikut

ip pc1

8. cek ping di pc0, jika berhasil maka akan reply

pc0

9. cek ping di pc1, jika berhasil maka akan reply

pc1

I. KESIMPULAN

Jadi menurut pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa PC yang berbeda network dapat berkomunikasi atau bertukar data. Dan berdasarkan test ping yang telah dilakukan menandakan PC0 dan PC1 dapat berkomunikasi.

J. REFERENSI

Trainer cisco :
- Mas Fatchurohman
- Mas Budiman
- modul cisco

Sekian pembahasan kali ini semoga bermanfaat. Terima Kasih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Read more ...

Thursday, August 9, 2018

Membuat Ether Channel Pada Switch Di Cisco Packet Tracer

Assalamu'alaikum Wr.Wb

A. PENDAHULUAN

Apa kabar semuanyaa...?!!  semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'afiat amiin. Pada kali ini saya akan sharing tentang materi ether channel. Dan langsung saja berikut pembahasannya.

B. PENGERTIAN



Ether-Channel adalah istilah untuk teknologi berbasis perangkat Cisco yang memungkinkan pembuatan link hingga beberapa fisik ethernet link, ke satu link logis. Pada awalnya teknologi ini disebut dengan Fast Ether Channel (FEC), atau saat teknologi Ethernet hanya tersedia di Fast Ethernet. Teknologi ini juga disebut Gigabit Ether Channel (GEC), atau lebih umum, hanya disebut dengan istilah Port Channel. Untuk vendor umum diluar perangkat Cisco istilah yang digunakan untuk link agregasi tersebut adalah Link Aggregation, atau disingkat dengan LAG.

Melalui protokol EtherChannel, kecepatan satu link tunggal Logis, sama untuk agregat kecepatan semua link fisik yang digunakan. Sebagai contoh, jika Anda membuat EtherChannel dari empat 100 Mbps Ethernet Link, maka EtherChannel akan memiliki kecepatan 400 Mbps.

 Didalam switch cisco, terdapat 2 protocol ether-channel yang bekerja, yaitu:

1. PAGP (Port Agregation Protocol) merupakan protocol propietari milik dari CISCO.
2. LACP (Link Agregation Control Protocol) merupakan protocol open milik IEEE.
Dan berikut ini mode dan tabel ether channel yang bisa digunakan :
1. PAgP
- mode :
On : No negotiation/forces the channel.
Desirable : Sends PAgP initiation messages.
Auto : Passively listens to the PAgP messages.
tabel mode PAgP
2.LACP
- mode :
On : No negotiation/forces the channel.
Active : Sends LACP initiation message.
Passive : Passively listens to the LACP request.
tabel LACP
C. LATAR BELAKANG

Melakukan implentasi dan pemahaman tentang ether channel.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

a. maksud
Membuat beberapa port link fisik menjadi satu port logis pada switch.

b. tujuan
Agar mengerti dan paham tentang ether channel serta mengimplementasikannnya dalam switch.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Paham dan bisa membuat ether channel pada switch dengan baik dan benar.

F. ALAT DAN BAHAN

- laptop
- cisco packet tracer

G. WAKTU PELAKSANAAN

15 - 20 menit

H. PEMBAHASAN

1. Buat topologi seperti berikut ini.


 Ether channel PAGP

2. konfigurasi di switch0.

Switch(config)#int range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#channel-protocol pagp
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode desirable
Switch(config-if-range)#
Creating a port-channel interface Port-channel 1

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#
Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

- konfigurasi mode trunk dimasing-masing interface
 
Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk


Switch(config-if-range)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINK-5-CHANGED: Interface Port-channel 1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Port-channel 1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#


- konfigurasi di switch 1
Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#channel-protocol pagp
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode auto
Switch(config-if-range)#
Creating a port-channel interface Port-channel 1

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface Port-channel 1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Port-channel 1, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

- konfigurasi mode trunk dimasing-masing interface
 
Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk


Switch(config-if-range)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINK-5-CHANGED: Interface Port-channel 1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Port-channel 1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

 cek konfigurasi ether channelnya

 
Switch#show etherchannel
Channel-group listing:
----------------------

Group: 1
----------
Group state = L2
Ports: 2 Maxports = 8
Port-channels: 1 Max Portchannels = 1
Protocol: PAGP
Switch#

 Ether Channel LACP

- konfigurasi di switch0

Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#channel-protocol lacp
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode active
Switch(config-if-range)#
Creating a port-channel interface Port-channel 1

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#exit Switch(config)#

 - konfigurasi di switch1
 
Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#channel-protocol lacp
Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode passive
Switch(config-if-range)#
Creating a port-channel interface Port-channel 1

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#


- konfigurasi mode trunk di masing-masing interface switch0
 
Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk


Switch(config-if-range)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#

- konfigurasi mode trunk dimasing-masing interface di switch1

 
Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1-2
Switch(config-if-range)#switchport mode trunk


Switch(config-if-range)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/2, changed state to up

Switch(config-if-range)#ex
Switch(config)#




I. KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya yaitu ether channel adalah sebuah teknologi yang memungkinkan beberapa port fisik di switch menjadi satu link logis.

J. REFERENSI

Trainer cisco :
- Mas Fatchurohman
- Mas Budiman

Sekian dari saya tentang ether channel semoga bermanfaat. Terima Kasih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Read more ...
By Yayan Priana.. Blogger